Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

Tembilahan, Rebut Lahan Parkir Satu Tewas Dan Satu Kritis.



SUASANA di ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Tembilahan, mencekam akibat bentrok dua kelompok pemuda pada Minggu (8/1) sore. Satu orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya terluka akibat sabetan senjata tajam.

Bentrokan dua kelompok pemuda memperebutkan lahan parkir ring satu baru bisa dilerai setelah Polres Inhil menurunkan ratusan personil ke lokasi. Hingga tadi malam polisi masih berjaga-jaga, termasuk di Rumah Sakit Indragiri dan RSUD Inhil, tempat para korban luka dirawat, serta di rumah duka.
 
"Korban yang meninggal dunia sudah dibawa keluarga ke rumah duka," ujar Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Inhil AKP Yuniar Ari kepada Tribun, Minggu malam.

Dia menambahkan, "Pihak reskrim masih memburu pelaku pengeroyokan." Bentrokan dua kelompok pemuda ini dipicu perebutan lahan parkir ring satu atau lahan parkir paling ramai yang ada di Kota Tembilahan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun dari berbagai sumber, dua kelompok pemuda yang bentrok adalah kelompok Dedi dan kelompok Iwin.

Sebelumnya lahan parkir ring satu tersebut dikuasai oleh kelompok Iwin. Namun untuk tahun ini lahan parkir tersebut akan dikelola kelompok Dedi selaku pemenang tender pengelolaan parkir. Kelompok Iwin menduga Dedi telah memalsukan identitasnya mengatasnamakan pemuda tempatan, sehingga berhasil mengusai lahan parkir dari Pemkab Inhil.

Sebagai warga tempatan, kelompok Iwin mengklaim mereka lah yang paling berhak mengusai lahan parkir tersebut.

Versi lain menyebutkan, sebenarnya sudah ada kesepakatan antara dua kelompok terkait pembagian lahan parkir ring satu. Jika sebelumnya kelompok Iwin yang mengusainya, untuk tahun ini akan dikuasai oleh kelompok Dedi.
 
Perseteruan dua kelompok pemuda ini sebelumnya sempat didamaikan oleh pihak kepolisian dan disarankan untuk menempuh jalur hukum, jika ada gugatan terkait keputusan Pemkab Inhil yang memenangkan kelompok Dedi untuk mengelola parkir.

Pada Minggu siang, salah seorang anggota kelompok Iwin yang tengah duduk di kedai kopi dikeroyok oleh empat pemuda yang diduga kelompok Dedi. Iwin bersama kelompoknya kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Merasa tak puas, kelompok Iwin mencari sendiri pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

Saat yang bersamaan kelompok Dedi sudah siap dengan senjata tajam. Akibatnya bentrok dua kelompok pemuda dengan menggunakan senjata tajam tidak terelakkan lagi, berlangsung di areal parkir Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tembilahan. Kedua kelompok saling membabi buta mengayunkan senjata tajam, hingga jatuh korban. Bahkan banyak darah bercucuran di sekitar lokasi kejadian.

Bentrokan tersebut membuat warga kota was-was, memilih tak keluar rumah, mengingat dua kelompok pemuda cukup berpengaruh

Senin, 09 Januari 2012

Buaya Mangsa Bocah 14 Tahun Di Sungai Merusi, Desa Sungai Bela. Kec. Kuindra Kab. INHIL. >>Berita Dari MetroTv


Metrotvnews.com, Indragiri Hilir: Malang nasib Rio. Remaja berusia 14 tahun dari Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, itu tewas mengenaskan dimangsa seekor buaya. Tubuh korban ditemukan di dalam perut buaya yang berhasil di tangkap warga di Kecamatan Kuindra.

Kejadian itu berawal saat Rio membantu sang ayah, Syahrudin, menebang kayu bakau di kawasan Sungai Merusi, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra. Saat hendak mencuci kaki di sungai, tiba-tiba seekor buaya dengan tubuh penuh lumpur, muncul ke permukaan dan menyambar kaki korban. Sang buaya pun memangsa korban.

Syahrudin yang melihat kejadian tersebut, sempat berusaha menyelamatkan Rio dengan menarik tangan anaknya. Sayang, usaha Syahrudin tidak berhasil. Syahrudin langsung melapor kejadian itu kepada warga dan aparat serta seorang pawang buaya.

Saat itu juga warga dan aparat serta seorang pawang buaya, mencari buaya yang memangsa Rio. Di hari pertama pencarian tidak membuahkan hasil. Di hari kedua, sang buaya dengan panjang 5 meter yang diduga telah memangsa Rio, akhirnya berhasil ditangkap warga di lokasi yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Setelah berhasil ditangkap, sang buaya pun akhirnya dibawa ke darat. Warga pun langsung membedah perut sang buaya.  Warga pun menemukan potongan tubuh manusia yang diduga kuat tubuh Rio.

Buaya sepanjang lebih lima meter dan berbobot tidak kurang dari 400 kilogram dengan perut diduga berisi jasad Rio Candra (14), warga Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragir, ditangkap dan dibunuh warga setempat.

"Buaya raksasa ini ditangkap sekitar jam 18.30 WIB, Senin (2/1) lalu. Setelah ditangkap, buaya ini kemudian dibunuh warga," kata Camat Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Muhammad Syafullah.

Tidak hanya di bunuh, menurut Camat, warga yang penasaran dengan isi lambung hewan buas itu juga membelah perutnya.

"Bagaimana nggak terkejut, bayangkan, dalam perut buaya itu ternyata ada jasad seorang bocah yang telah hilang sejak dua hari lalu," katanya.

Jasad anak manusia itu, kata Syafullah, disaksikan banyak warga dengan kondisi yang mengenaskan, bagian tubuhnya terpotong-potong.

"Peristiwa ini sempat menggegerkan banyak warga. Anak-anak yang tadinya terbiasa mandi di sungai, sudah mulai dilarang oleh orang tua untuk menghindari terkaman buaya," kata Syafullah.

sejumlah warga menyebutkan, Rio Candra (14) sebelumnya sempat dikabarkan hilang sejak Sabtu (31/12) lalu saat mengarungi Sungai Merusi yang membelah Kecamatan Kuala Indragiri bersama bapaknya, Syahrudin untuk mencari kayu bakau.

Hari itu sekitar pukul 17.00 WIB, Rio yang terbiasa dengan aliran sungai mengalami nasib naas, seekor buaya berukuran raksasa tiba-tiba mendatangi dan dengan beringas menyambar tubuhnya.

Ayahnya yang berada di sampingnya dikabarkan sempat menyaksikan langsung kejadian tersebut. Buaya tersebut akhirnya menggondol Rio.

Menurut Kepala Desa Sungai Bela Hasanudin, di Sungai Merusi hingga kini masih terdapat lebih 100 ekor buaya hidup. Buaya makan manusia seperti yang menimpa Rio bukan kali pertama terjadi di Desa Sungai Bela.

Menurut Hasanudin, sebelumnya pada tahun 2007 peristiwa serupa pernah terjadi. Saat itu menimpa seorang pencari kayu bakau.

Jumat, 06 Januari 2012

Persebaya Surabaya Tak Pandang Enteng Persih Tembilahan




SURABAYA - Persebaya Surabaya siap tancap gas demi meraih poin penuh di kandang. Dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PT.Liga Indoensia (LI), Jaenal Ichwan dkk akan menjamu tim tamu Persih Tembilahan malam ini (7/1) di Stadion Gelora 10 Nopember (siaran langsung AnTV 19.00 WIB).

Persebaya punya modal berharga menjelang laga hari ini. Yakni kemenangan tipis 1-0 atas Persita Tangerang Selasa (3/1) lalu. Sedang Persih justru terpuruk setelah dipukul PSIM Jogja dengan skor 2-0 di Stadion Mandala Krida, Jogja pada Selasa (3/1) lalu.

Nah, dalam pertandingan malam ini Persebaya akan kembali mengandalkan duet Richard Obiora-Charles Parker sebagai penyerang. Meski belum kompak, namun keduanya patut diwaspadai lini belakang Persih. Apalagi Parker punya kecepatan yang menjadi andalan utamanya.

Kembalinya Enjang Rohiman di lini tengah Persebaya diprediksi semakin membuat solid permainan. Visi bermain Enjang yang sudah terasah di kancah sepak bola Indonesia itu membuat serangan tim yang bermarkas di Menanggal itu kian bervarisi. Enjang akan berduet dengan Cucu Hidayat sebagai pengatur distribusi bola.

Untuk urusan lini belakang, Zaenal Abidin-Muhammadou Al Haji tetap menjadi pilihan utama Persebaya. Maklum, penampilan Nugroho Mardianto dianggap belum stabil oleh pelatih. Komposisi Zaenal-Al Haji sendiri sudah dijajal saat menahan gempuran Laskar Cisadane, julukan Persita, Cristian Carascao-Rishadi Fauzi.

Persih juga tak bisa dipandang sebelah mata. Trio pemain asing tim asal Riau itu, Cristian Bekatal-Daniels Bikoi-Zoubairou Garba bakal menjadi tumpuan utama Persih dalam menekan Persebaya. Bekatal sendiri bersinar bersama Persiraja Banda Aceh musim lalu dan mengantar tim ujung barat Indoensia itu promosi.

Satu-satunya pemain inti Persih yang absen dalam laga sore ini adalah Agus Rianto. Bek muda berusia 19 tahun mengalami memar di lututnya setelah dalam pertandingan melawan Laskar Mataram, julukan PSIM, pasca benturan keras.

Lini belakang Persih akan dikomandoi bek kawakan Sonny Kurniawan. Mantan pemain yang mengantar klub Petrokimia Putra juara Liga Indonesia musim 2002/2003 itu setidaknya punya pengalaman seabreg. Modal tersebut tentunya bakal berguna untuk menyetop pergerakan duet Obiora-Parker.

Pelatih Persebaya Subangkit mengungkapkan kalau skuadnya dalam kondisi terbaik. Masa recovery selama tiga hari dianggapnya sudah bagus. "Secara fisik dan mental, anak-anak dalam kondisi yang sempurna dan siap menyongsong laga," tutur bangkit kemarin.

Sukses melalui laga perdana dengan poin penuh membuat Bangkit anak asuhnya mengalami peningkatan mental. Meski ada evaluasi di lini pertahanan dan depan, mantan pelatih Persela Lamongan itu optimis kondisi dua sektor itu sudah membaik. "Komunikasi kian baik di semua lini. Pokoknya harus ada hasil yang lebih baik," kata Bangkit.

Boleh saja Bangkit mengklaim kalau timnya dalam kondisi terbaik. Namun perhitungkan juga faktor non teknis misalnya cuaca. Mengingat sedang musim penghujan sedang berlangsung, strategi permainan through pass yang jadi andalan bakal tak jalan kalau lapangan licin. Justru kunci kemenangan Persebaya atas Persih adalah sikap tetap waspada dan pantang over confodence.

Sementara itu, pelatih Persih Raja Faisal menyebut target satu poin menjadi hasil yang dibidiknya. Apalagi Agus salim dkk kehilangan poin setelah menderita kekalahan saat lawan PSIM. "Kami siap mencari poin pengganti poin yang hilang. Kami secara mental tanpa beban," ujar Raja.

Pelatih berusia 29 tahun itu menyebut nama Obiora di kubu Persebaya sebagai nama yang diwaspadai. Maklum rekam jejak mantan pemain PSM Makassar dan Sriwijaya FC itu cukup bagus. "Saya akan memasang Zoubairou Garba untuk mengawal Obiora," ucap Raja lagi. (dra)

Prakiraan Pemain
Persebaya (4-4-2) : 20-Ngadiono (pg); 29-Jaenal Ichwan, 5-Zaenal Abidin, 25-Muhammadou Al Haji, 6-M.Hamzah; 7-Enjang Rohiman, 17-Cucu Hidayat (c), 11-Basuki, 10-Habib Sukron; 32-Richard Obiora, 9-Charles Parker
Pelatih : Subangkit

Persih (3-5-2) : 32-Agus Salim (c) (pg); 4-Zoubairou Garba, Andra, 5-Marlen; 77-Sonny Kurniawan, 26-Febi Martika, 23-Daniels Bikoi, 16-M.Husen, 10-Febri Setiadi; 14-Husein 32-Cristian Bekatal
Pelatih : Raja Faisal