Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

Banjir Rob Rendam Tembilahan Riau


Metrotvnews.com, Tembilahan Indragiri Hilir: Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Indragiri, Tembilahan Indragiri Hilir, Riau, Ahad (25/12), semakin tinggi. Bahkan, banjir merendam hampir seluruh ruas jalan di Tembilahan.

Banjir rob sudah berlangsung selama lima hari. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda banjir akan surut. Banjir juga telah menggenangi rumah-rumah warga.

Banjir luapan air Sungai Indragiri ini selalu terjadi pada Desember hingga awal Januari. Puncak banjir rob diperkirakan akan terjadi pada akhir Desember.

Menurut warga, banjir rob kali ini merupakan yang terparah. Biasanya, banjir semacam ini hanya berlangsung selama dua hingga tiga jam sesuai pasang surut sungai. Namun kali ini, banjir berlangsung hingga berhari-hari. (*)

Sabtu, 24 Desember 2011

Natal, PSPS Dua Hari Libur Latihan

Menyambut hari hari besar umat Nasrani, yakni hari Natal skuad PSPS diliburkan dari latihan rutin selama dua hari. Libur dilakukan pada tanggal 25 dan 26 Desember nanti.

Libur latihan ini merupakan arahan dari pelatih kepala PSPS Mundari Karya yang hingga saat ini masih berada di Jakarta. Jajaran asisten pelatih PSPS pun akan meliburkan latihan tersebut.

"Kita akan libur latihan tanggal 26 dan 26 nanti. Ini untuk menghargai hari raya Natal. Ini arahan dari Coach Mundari," kata asisten pelatih PSPS Agus Rianto pada Tribun, Jumat (23/12).

sumber pekanbaru.tribunnews.com http://bit.ly/suieHg
Setelah itu, latihan akan kembali berjalan seperti biasanya, yakni sekali dalam sehari. Pihak PSPS memang akan terus mempersiapkan diri mengingat laga menjamu Persisam Samarinda bakal dimajukan.

Sebelumnya laga dijadwalkan tanggal 5 Januari, dimajukan menjadi tanggal 3 Januari 2012

Andik Vermansah Cetak Gol dengan Sepatu Halil

Andik Vermansah (tengah) bersama rekan-rekan pemain Persebaya saat tiba di Bandara Sultan Ismail Petra.   
Kota Bharu-Gol tunggal Andik Vermansah ke gawang Kelantan FA menyelamatkan muka Persebaya saat dijamu tim juara Malaysia Super League (MSL) 2011 itu di Stadion Sultan Muhammed IV, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, Jumat (21/12) malam. Punggawa Timnas U-23 itu menjebol gawang M Syazwan Yusof pada menit 84 lewat aksi individu ciamik.

Andik yang menusuk cepat dari sayap kiri berhasil melewati dua pemain belakang Kelantan. Detik berikutnya dia melepaskan tendangan ke pojok kiri gawang Kelantan tanpa bisa diselamatkan Syazwan Yusof. Sebelumnya Persebaya tertinggal lewat gol Indra Putra Mahiyudin menit 60. Dalam laga yang disaksikan sekitar 15 ribu penonton itu Andik harus jatuh bangun sebelum bisa mencetak gol.

Gelandang mungil itu kerap jadi sasaran pelanggaran lawan yang ingin menghentikan pergerakannya. M Shahrul Azim, pemain bertahan Kelantan, sampai harus menerima kartu kuning gara-gara menjatuhkan Andik di menit 49. Tak cuma takling lawan yang harus dihindari pemain kelahiran Jember, 23 November 1991, itu agar bisa membuat gol. Malam itu Andik juga harus berjuang menyesuaikan diri dengan sepatu baru.

Bukan baru dibeli dari toko, tapi sepatu yang dikenakan Andik memang bukan miliknya. "Itu sepatunya Pak Haji Halil (Mat Halil, red). Agak kurang pas, tapi mau bagaimana lagi wong sepatu saya hilang," kisah Andik saat makan malam di kafe The Red Warriors--julukan Kelantan FA--di Kota Bharu, usai pertandingan. Asal tahu saja, sepatu Andik lenyap bersama tasnya yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Kota Bharu.

Ofisial Persebaya sudah berusaha maksimal mencari tas Andik yang raib itu ke kantor Air Asia maupun ke pihak Bandara Sultan Ismail Petra, Kota Bharu, namun hasilnya nihil. Alhasil Andik pun harus rela memakai sepatu Mat Halil. "Untung bisa cetak gol Mas," cetusnya. Lantas, untuk siapal gol indah itu dia persembahkan? "Untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sebab pertandingan ini kan juga ditayangkan langsung di Indonesia," pungkas pemain yang kabarnya diminati sejumlah klub elit Eropa itu.

Tiga Polisi Terlibat Tragedi Mesuji

JAKARTA (RP)- Keterlibatan anggota Kepolisian dalam tragedi Mesuji benar adanya. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Mesuji menyatakan, Kapolri Jenderal Timur Pradopo sudah menyeret tiga anggota Polda Lampung ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung karena terlibat tindak pidana.

Anggota TGPF Ifdhal Kasim menyatakan, tiga anggota polisi itu terlibat dalam bentrokan di PT BSMI dan PT SI.

Anggota korps Bhayangkara itu juga terlibat penembakan. ‘’Kami sudah dapat jawaban Kapolri,’’ ujar pria yang juga ketua Komnas HAM itu.

Kepolisian sudah melimpahkan berkas penyelidikan ke Kajati Lampung. Tiga anggota itu adalah AKBP AZ, AKBP PWN, dan Bripda S.

Ketiganya diduga melanggar pasal 351 ayat 2, pasal 49 ayat 2 KUHP, pasal 51 ayat 1 KUHP. Khusus untuk AKBP AZ dikenakan pasal penganiayaan 351 ayat 1 KUHP.

Ifdhal menghargai langkah Kepolisian itu. Sejak TGPF menemukan ada pelanggaran, pihaknya minta tiga anggota tak hanya diproses sebatas etik.

Jumat, 23 Desember 2011

posting test

ini posting pertama saya, saya akan berbagi informasi dan artikel-artikel yang bermanfaat untuk dibaca