SUASANA di ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Tembilahan, mencekam akibat bentrok dua kelompok pemuda pada Minggu (8/1) sore. Satu orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya terluka akibat sabetan senjata tajam.
Bentrokan dua kelompok pemuda memperebutkan lahan parkir ring satu baru bisa dilerai setelah Polres Inhil menurunkan ratusan personil ke lokasi. Hingga tadi malam polisi masih berjaga-jaga, termasuk di Rumah Sakit Indragiri dan RSUD Inhil, tempat para korban luka dirawat, serta di rumah duka.
Bentrokan dua kelompok pemuda memperebutkan lahan parkir ring satu baru bisa dilerai setelah Polres Inhil menurunkan ratusan personil ke lokasi. Hingga tadi malam polisi masih berjaga-jaga, termasuk di Rumah Sakit Indragiri dan RSUD Inhil, tempat para korban luka dirawat, serta di rumah duka.
"Korban yang meninggal dunia sudah dibawa keluarga ke rumah duka," ujar Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Inhil AKP Yuniar Ari kepada Tribun, Minggu malam.
Dia menambahkan, "Pihak reskrim masih memburu pelaku pengeroyokan." Bentrokan dua kelompok pemuda ini dipicu perebutan lahan parkir ring satu atau lahan parkir paling ramai yang ada di Kota Tembilahan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun dari berbagai sumber, dua kelompok pemuda yang bentrok adalah kelompok Dedi dan kelompok Iwin.
Sebelumnya lahan parkir ring satu tersebut dikuasai oleh kelompok Iwin. Namun untuk tahun ini lahan parkir tersebut akan dikelola kelompok Dedi selaku pemenang tender pengelolaan parkir. Kelompok Iwin menduga Dedi telah memalsukan identitasnya mengatasnamakan pemuda tempatan, sehingga berhasil mengusai lahan parkir dari Pemkab Inhil.
Sebagai warga tempatan, kelompok Iwin mengklaim mereka lah yang paling berhak mengusai lahan parkir tersebut.
Versi lain menyebutkan, sebenarnya sudah ada kesepakatan antara dua kelompok terkait pembagian lahan parkir ring satu. Jika sebelumnya kelompok Iwin yang mengusainya, untuk tahun ini akan dikuasai oleh kelompok Dedi.
Dia menambahkan, "Pihak reskrim masih memburu pelaku pengeroyokan." Bentrokan dua kelompok pemuda ini dipicu perebutan lahan parkir ring satu atau lahan parkir paling ramai yang ada di Kota Tembilahan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun dari berbagai sumber, dua kelompok pemuda yang bentrok adalah kelompok Dedi dan kelompok Iwin.
Sebelumnya lahan parkir ring satu tersebut dikuasai oleh kelompok Iwin. Namun untuk tahun ini lahan parkir tersebut akan dikelola kelompok Dedi selaku pemenang tender pengelolaan parkir. Kelompok Iwin menduga Dedi telah memalsukan identitasnya mengatasnamakan pemuda tempatan, sehingga berhasil mengusai lahan parkir dari Pemkab Inhil.
Sebagai warga tempatan, kelompok Iwin mengklaim mereka lah yang paling berhak mengusai lahan parkir tersebut.
Versi lain menyebutkan, sebenarnya sudah ada kesepakatan antara dua kelompok terkait pembagian lahan parkir ring satu. Jika sebelumnya kelompok Iwin yang mengusainya, untuk tahun ini akan dikuasai oleh kelompok Dedi.
Perseteruan dua kelompok pemuda ini sebelumnya sempat didamaikan oleh pihak kepolisian dan disarankan untuk menempuh jalur hukum, jika ada gugatan terkait keputusan Pemkab Inhil yang memenangkan kelompok Dedi untuk mengelola parkir.
Pada Minggu siang, salah seorang anggota kelompok Iwin yang tengah duduk di kedai kopi dikeroyok oleh empat pemuda yang diduga kelompok Dedi. Iwin bersama kelompoknya kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Merasa tak puas, kelompok Iwin mencari sendiri pelaku dengan menggunakan senjata tajam.
Saat yang bersamaan kelompok Dedi sudah siap dengan senjata tajam. Akibatnya bentrok dua kelompok pemuda dengan menggunakan senjata tajam tidak terelakkan lagi, berlangsung di areal parkir Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tembilahan. Kedua kelompok saling membabi buta mengayunkan senjata tajam, hingga jatuh korban. Bahkan banyak darah bercucuran di sekitar lokasi kejadian.
Bentrokan tersebut membuat warga kota was-was, memilih tak keluar rumah, mengingat dua kelompok pemuda cukup berpengaruh
Pada Minggu siang, salah seorang anggota kelompok Iwin yang tengah duduk di kedai kopi dikeroyok oleh empat pemuda yang diduga kelompok Dedi. Iwin bersama kelompoknya kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Merasa tak puas, kelompok Iwin mencari sendiri pelaku dengan menggunakan senjata tajam.
Saat yang bersamaan kelompok Dedi sudah siap dengan senjata tajam. Akibatnya bentrok dua kelompok pemuda dengan menggunakan senjata tajam tidak terelakkan lagi, berlangsung di areal parkir Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tembilahan. Kedua kelompok saling membabi buta mengayunkan senjata tajam, hingga jatuh korban. Bahkan banyak darah bercucuran di sekitar lokasi kejadian.
Bentrokan tersebut membuat warga kota was-was, memilih tak keluar rumah, mengingat dua kelompok pemuda cukup berpengaruh